PESANTREN GRATIS DI JAKARTA UTARA YANG DIDIRIKAN PADA TAHUN 1983 OLEH UST. ABDULLAH HANAFI PESANTREN GRATIS DI JAKARTA UTARA YANG DIDIRIKAN PADA TAHUN 1983 OLEH UST. ABDULLAH HANAFI PESANTREN GRATIS DI JAKARTA UTARA YANG DIDIRIKAN PADA TAHUN 1983 OLEH UST. ABDULLAH HANAFI PESANTREN GRATIS DI JAKARTA UTARA YANG DIDIRIKAN PADA TAHUN 1983 OLEH UST. ABDULLAH HANAFI PESANTREN GRATIS DI JAKARTA UTARA YANG DIDIRIKAN PADA TAHUN 1983 OLEH UST. ABDULLAH HANAFI PESANTREN GRATIS DI JAKARTA UTARA YANG DIDIRIKAN PADA TAHUN 1983 OLEH UST. ABDULLAH HANAFI
PESANTREN GRATIS DI JAKARTA UTARA YANG DIDIRIKAN PADA TAHUN 1983 OLEH UST. ABDULLAH HANAFI PESANTREN GRATIS DI JAKARTA UTARA YANG DIDIRIKAN PADA TAHUN 1983 OLEH UST. ABDULLAH HANAFI PESANTREN GRATIS DI JAKARTA UTARA YANG DIDIRIKAN PADA TAHUN 1983 OLEH UST. ABDULLAH HANAFI PESANTREN GRATIS DI JAKARTA UTARA YANG DIDIRIKAN PADA TAHUN 1983 OLEH UST. ABDULLAH HANAFI PESANTREN GRATIS DI JAKARTA UTARA YANG DIDIRIKAN PADA TAHUN 1983 OLEH UST. ABDULLAH HANAFI PESANTREN GRATIS DI JAKARTA UTARA YANG DIDIRIKAN PADA TAHUN 1983 OLEH UST. ABDULLAH HANAFI
30Mar2015

Shoum-shoum yang bukan sunnah. bag 1

1. Shoum Hari ‘Arofah
1.      Shohih Muslim : I , hal. 520 , no 197 :
عَنْ أَبِى قَتَادَةَ قَالَ: وَسُئِلَ عَنْ صَوْمِ عَرَقَةَ فَقَالَ: يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ وَ الْبَاقِيَةَ.
Dari Abu Qotadah ia berkata: “Dan (Rosululloh SAW) ditanya tentang shoum pada hari ‘Arofah. Maka beliau menjawab: “Dapat menghapus dosa setahun yang lewat dan setahun yang akan datang”.

2.      Shohih Bukhori : I : 2 : 248 :

عَنْ أُمِّ الْفَضْلِ بِنْتِ الْحَارِثِ أَنَّ نَاساً تَمَارَوْا عِنْدَهَا يَوْمَ عَرَفَةَ فِى صَوْمِ النَّبِيِّ ص.م. فَقَالَ: بَعْضُهُمْ: هُوَ صَائِمٌ. وَقَالَ بَعْضُهُمْ: لَيْسَ بِصَائِمٍ. فَأَرْسَلَتْ إِلَيْهِ بِقَدَحِ لَبَنٍ وَهُوَ وَاقِرٌ عَلَى بَعِيْرِهِ فَشَرِبَهُ.
Dari Ummul Fadhol binti Al-Harits, bahwa orang-orang berdebat di sisinya pada hari ‘Arofah mengenai shom Nabi SAW, lalu berkata segolongan mereka: “Beliau shoum”. Segolongan mereka (yang lain) berkata: “Beliau tidak shoum”. Lalu ia (Ummul Fadhol) mengantarkan segelas susu kepada beliau dan beliau duduk diatas untanya kemudian beliau meminumnya.
3.      Shohih Bukhori : I : 2 : 249 :
عَنْ مَيْمُوْنَةَ رَضِيَ الله عَنْهَا أَنَّ النَّاسَ شَكُّوْا فِى صِيَامِ النَّبِيِّ ص.م. يَوْمَ عَرَفَةَ فَأَرْسَلَتْ إِلَيْهِ بِحِلاَبٍ وَهُوَ وَاقِفٌ فِى الْمَوْقِفِ فَشَرِبَ مِنْهُ وَالنَّاسُ يَنْظُرُوْنَ.
Dari Maimunah ra: Sesungguhnya orang-orang ragu mengenai shom Nabi SAW.  pada hari ‘Arofah, lalu ia (Maimunah) mengantarkan secangkir susu dan beliau sedang duduk ditempatnya, kemudian beliau meminumnya dan orang-orang menyaksikannya.
4.      Sunan Abu Daud : I : 558 : 2419 :
عَنْ عُقْبَةَ بْنِ عَامِرِ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ الله ص.م.: يَوْمُ عَرَفَةَ وَيَوْمُ النَّحْرِ وَ أَيَّامُ التَّشْرِيْقِ عِيْدُناَ أَهْلُ اْلإِسْلاَمِ وَهِيَ أَيَّامُ أَكْلٍ وَشُرْبٍ.
Dari ‘Uqbah bin ‘Amir telah berkata: “Rosululloh SAW. berkata: “Hari ‘Arofah, hari raya Qurban dan hari-hari Tasyriq adalah hari raya kami Ummat Islam dan ialah hari-hari makan dan minum”.
5.      Jami’ush Shohih : II : 126 : 748 :
عَنْ أَبِى نَجِيْحٍ عَنْ أَبِيْهِ قَالَ: سُئِلَ ابْنُ عُمَرَ عَنْ صَوْمِ عَرَفَةَ قَالَ: حَجَجْتُ مَعَ النَّبِيِّ ص.م. فَلَمْ يَصُمْهُ وَمَعَ أَبِى بَكْرٍ فَلَمْ يَصُمْهُ وَمَعَ عُثْمَانَ فَلَمْ يَصُمْهُ وَأَنَا لاَ أَصُوْمُهُ وَلاَ آمُرُ بِهِ وَلاَ أَنْهَى عَنْهُ.
Dari Abu Najih dari bapaknya ia berkata: “Ditanya Ibnu Umar tentang shoum ‘Arofah. Ia menjawab: “Aku pernah beribadah haji bersama Nabi SAW., maka beliau tidak shoum dan bersama Abu Bakar, maka beliau tidak shoum dan bersama Utsman juga ia tidak shoum, dan aku juga tidak shoum dan aku tidak menyuruh dan tidak melarangnya”.
6.      Shohih Muslim : I : 501 : 110 :
عَنْ أُمِّ الْفَضْلِ بِنْتِ الْحَارِثِ أَنَّ نَاساً تَمَارَوْا عِنْدَهَا يَوْمَ عَرَفَةَ فِى صَيَامِ رَسُوْلِ الله ص.م. فَقَالَ: بَعْضُهُمْ: هُوَ صَائِمٌ. وَقَالَ بَعْضُهُمْ: لَيْسَ بِصَائِمٍ. فَأَرْسَلَتْ إِلَيْهِ بِقَدَحِ لَبَنٍ وَهُوَ وَاقِرٌ عَلَى بَعِيْرِهِ فَشَرِبَهُ.
Dari Ummul Fadhol binti Al-Harits, bahwa orang-orang berdebat disisinya pada hari ‘Arofah mengenai shomnya Rosululloh SAW., lalu berkata segolongan mereka: “Beliau shoum”. Segolongan mereka (yang lain) berkata: “Beliau tidak shoum”. Lalu ia (Ummul Fadhol) mengantarkan segelas susu kepada beliau dan beliau duduk diatas untanya kemudian beliau meminumnya.
7.      Shohih Muslim : I: 501: 3 :
عَنْ أُمِّ الْفَضْلِ رَضِيَ الله عَنْهَا تَقُوْلُ: شَكَّ نَاسٌ مِنْ أَصْحَابِ رَسُوْلِ اللهِ ص.م. فِى صِيَامِ يَوْمِ عَرَفَةَ وَنَحْنُ بِهَا مَعَ رَسُوْلِ اللهِ ص.م. فَأَرْسَلَتْ إِلَيْهِ بِقَعْبٍ فِيْهِ لَبَنٌ وَهُوَ بِعَرَفَةَ فَشَرِبَهُ.
Dari Ummul Fadhol ia berkata: “Orang-orang dari para sahabat Rosululloh SAW.  ragu-ragu mengenai shoum hari ‘Arofah. Dan kami bersama Rosululloh SAW., lalu ia mengantarkan secangkir susu kepada beliau dan beliau ada di ‘Arofah kemudian beliau meminumnya”.
8.  Shohih Muslim : I: 502: 112 :
عَنْ مَيْمُوْنَةَ زَوْجِ النَّبِيِّ ص.م. أَنَّهَا قَالَتْ: إِنَّ النَّاسَ شَكُّوْا فِى صِيَامِ رَسُوْلِ اللهِ ص.م. يَوْمَ عَرَفَةَ فَاَرْسَلَتْ إِلَيْهِ مَيْمُوْنَةُ بِحِلاَبِ اللَّبَنِ وَهُوَ وَاقِفٌ فِى الْمَوْقِفِ فَشَرِبَ مِنْهُ وَ النَّاسُ يَنْظُرُوْنَ إِلَيْهِ.
Dari Maimunah isteri Nabi SAW. : Sesungguhnya orang-orang ragu-ragu mengenai shoumnya Rosululloh SAW. pada hari ‘Arofah, lalu Maimunah mengantarkan semangkok susu kepada beliau. Dan beliau sudah ditempatnya, lalu beliau meminumnya, dan orang-orang menyaksikan kepada beliau.
Keterangan :
1.   Hadits I. Shohih Muslim : 520 : 197 dilihat dari sanadnya, maka hadits itu shohih, tetapi jika dilihat matannya hadits itu bertentangan dengan hadits shohih lainnya, misalnya dengan :
A.    Shohih Bukhori : 1 : 2 : 228 :
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ ر.ع. عَنِ النَّبِيِ ّص.م. قَالَ: مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيْمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مَنْ ذَنْبِهِ وَمَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيْمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ.
Dari Abu Huroiroh ra dari Nabi SAW telah berkata: “Siapa saja yang bangun malam pada lailatul Qodar dengan iman dan ikhlas diampuni baginya dosa yang telah lalu. Dan siapa saja yang shoum pada bulan Romadhon dengan iman dan ikhlas diampuni baginya dosa yang telah lalu”.
B.     Shohih Bukhori : I : 2 : 253 :
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ ر.ع. عَنِ النَّبِيِ ّص.م. قَالَ: مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيْمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ.
Dari Abu Huroiroh ra dari Nabi SAW telah berkata: “Siapa saja yang shoum pada bulan Romadhon dengan iman dan ikhlas diampuni baginya dosa yang telah lalu”.
C.     Sunan Nasa’i: II : 3 : 157 :
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ ر.ع. عَنِ النَّبِيِ ّص.م. قَالَ: مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيْمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Dari Abu Huroiroh ra dari Nabi SAW telah berkata: “Siapa saja yang shoum pada bulan Romadhon dengan iman dan ikhlas diampuni baginya dosa yang telah lalu”.
2.   Shoum ‘Arofah sehari (9 Dzulhijjah) dapat menghapus dosa dua tahun yang lalu dan akan datang. Shoum bulan Romadhon sebulan dengan iman dan ikhlas hanya dapat menghapus dosa setahun yang telah lalu. Bandingkan nilainya, disinilah letak berlawanannya.
3.   Hadits-hadits: Shohih Bukhori : I : 2 : 248, Shohih Bukhori : I : 2 : 249, Shohih Muslim : I : 501 : 110, Shohih Muslim : I : 501-502 dan Sunan Nasa’I : I : 563 : 2441.Para sahabat berdebat dalam keraguan mereka mengenai shoum Nabi SAW. pada hari ‘Arofah, kemudian Ummul Fadhol mempunyai inisiatif dengan cara memberikan susu kepada beliau, lalu beliau meminumnya, dan mereka (para sahabat) menyaksikannya.
4.  Perlu diingat, pada konteks hadits-hadits di atas, bahwa yang para sahabat debatkan tentang shoum pada hari ‘Arofah, bukan shoum di ‘Arofah. Ternyata Rosululloh SAW. tidak shoum, lain halnya jika yang ditanyakan adalah shoum di Arofah, maka mafhumnya di luar ‘Arofah ada shoum.
5.   Hadits Sunan Abu Daud : I : 558 : 2419, menjelaskan bahwa hari ‘Arofah sama saja dengan hari Qurban dan hari-hari Tasyrik yaitu hari makan dan minum, dan menandakan bahwa hari Arofah tidak ada shoum.
Kesimpulan :
Jadi setelah membaca hadits-hadits shohih diatas, ternyata bahwa Rosululloah SAW. tidak shoum pada hari Arofah.
Dibaca 757x
Lainnya

0 Komentar

Tinggalkan Komentar

 

Please login to write comment.

Info Sekolah

Pesantren Missi Islam Pusat Jakarta

NPSN 510031720021
Jln. Alur Laut Gg. Waru 1 RT.005 RW.03 Kp. Walang Kel. Rawabadak Selatan Kec. Koja, Jakarta Utara
TELEPON 021 4354582
EMAIL missiislampusat@gmail.com
WHATSAPP 6285883828202

TABUNGAN AKHIRAT

Bagi siapa saja kaum muslimin dan muslimat yang hendak menyalurkan infaq/ shodaqohnya untuk keperluan operasional harian pesantren termasuk makan para santri, bisa transfer ke :

No Rekening : ( 451 ) 700 995 912 7

Bank : BSI

A/N : Yayasan Missi Islam Kaaffah

Konfirmasi : 0858 8382 8202

semoga infaq/ shodaqoh para muhsinin menjadi amal ibadah dan pemberat timbangan di akhirat Amin...