PESANTREN GRATIS DI JAKARTA UTARA YANG DIDIRIKAN PADA TAHUN 1983 OLEH UST. ABDULLAH HANAFI PESANTREN GRATIS DI JAKARTA UTARA YANG DIDIRIKAN PADA TAHUN 1983 OLEH UST. ABDULLAH HANAFI PESANTREN GRATIS DI JAKARTA UTARA YANG DIDIRIKAN PADA TAHUN 1983 OLEH UST. ABDULLAH HANAFI PESANTREN GRATIS DI JAKARTA UTARA YANG DIDIRIKAN PADA TAHUN 1983 OLEH UST. ABDULLAH HANAFI PESANTREN GRATIS DI JAKARTA UTARA YANG DIDIRIKAN PADA TAHUN 1983 OLEH UST. ABDULLAH HANAFI PESANTREN GRATIS DI JAKARTA UTARA YANG DIDIRIKAN PADA TAHUN 1983 OLEH UST. ABDULLAH HANAFI
PESANTREN GRATIS DI JAKARTA UTARA YANG DIDIRIKAN PADA TAHUN 1983 OLEH UST. ABDULLAH HANAFI PESANTREN GRATIS DI JAKARTA UTARA YANG DIDIRIKAN PADA TAHUN 1983 OLEH UST. ABDULLAH HANAFI PESANTREN GRATIS DI JAKARTA UTARA YANG DIDIRIKAN PADA TAHUN 1983 OLEH UST. ABDULLAH HANAFI PESANTREN GRATIS DI JAKARTA UTARA YANG DIDIRIKAN PADA TAHUN 1983 OLEH UST. ABDULLAH HANAFI PESANTREN GRATIS DI JAKARTA UTARA YANG DIDIRIKAN PADA TAHUN 1983 OLEH UST. ABDULLAH HANAFI PESANTREN GRATIS DI JAKARTA UTARA YANG DIDIRIKAN PADA TAHUN 1983 OLEH UST. ABDULLAH HANAFI
28Okt2023

Seputar Jum`at (Bagian 9)

Mengenai isi Khutbah Jum`at dan Cara Rasululloh shollollohu `alaihi wasallam Khutbah

1. SB: I: 380: 43.

عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللهِ رع قَالَ:كَانَ رَسُولُ اللهِ صلّى الله عليه وسلم إِذَا خَطَبَ احْـمَـرَّتْ عَيْنَاهُ وَعَلَا صَوْتَهُ وَاشْـــتَدَّ غَضَــبَهُ حَتَّى كَأَنَّهُ مُنْذِرُ جَيْشٍ يَقُوْلُ : صَبَّحَكُمْ وَمَسَّاكُمْ وَيَقُولُ: بَعِثْتُ أَنَا وَالسَّاعَةُ كَهَاتَيْنِ وَيَقْرُنُ بَيْنَ إِصْبَعَيْهِ السَّبَّابَةِ وَالْوُسْطَى وَيَقُولُ: أَمَّا بَعْدُ فَإِنَّ خَيْرَ الْحَدِيْثِ كِتَابُ اللهِ وَخَيْرَ الْهُدَى هدى مُحَمَّدٍ وَشَرَّ اْلأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلَالَةٌ ثُم َّيَقُوْلُ: أَنَا أَوْلَى بِكُلِّ مُؤْمِنْ مِنْ نَفْسِهِ مَنْ تَرَكَ مَالًا فَلِاَهْلِهِ وَمَنْ تَرَكَ دَيْنًا أَوْضَيَاعًا فَإليَّ وَعَلَيَّ.

Dari Jabir bin Abdullah ra telah berkata; Adalah Rosululloh shollollohu `alaihi wasallam apabila khutbah merah kedua matanya, tinggi/keras suaranya (lantang) dan semangatnya berkobar tinggi bagaikan seorang panglima perang yang sedang memberi komando kepada bala tentaranya. Beliau berkata: “Waspadalah selalu pagi dan petang, maka beliau berkata lagi: Kebangkitanku dan hari kiamat seperti ini, sambil menyertakan dua jari beliau yang telunjuk dan jari tengahnya. Lalu beliau mengucapkan: Amma Badu: Sesungguhnya sebaik-baik pengajaran adalah Kitab Allah dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad saw. Dan sejelek-jelek perkara adalah yang diada-adakan, sedangkan setiap diada-adakan adalah bid’ah, dan tiap-tiap bid’ah adalah sesat. Kemudian beliau berkata: Aku lebih utama bagi setiap mu’min dari dirinya, Siapa (yang meninggal) meninggalkan harta, maka (harta itu) untuk ahli warisnya. Dan siapa saja (yang meninggal) meninggalkan hutang atau keluarga yang terlantar maka itu tanggung jawabku dan urusanku.

2. SM: I: 380: 44

عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللهِ رع يَقُوْلَ: كَانَتْ خُطْبَةُ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم يَوْمَ الْجُمُعَةِ يَحْمَدُ الله وَيُثْنِى عَلَيْهِ.

Dari Jabir bin Abdullah ra, ia berkata: Adalah khutbah Nabi Muhammad shollollohu `alaihi wasallam pada hari Jum’at memuji Allah dan memuji atas-Nya.

3. SM: I: 380: 45

عَنْ جَابِرٍ رع قَالَ: كَانَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم يَخْطُبُ النَّاسَ يَحْمَدُ الله وَيُثْنِى عَلَيْهِ بِمَاهُوَ أَهْلُهُ ثُمَّ يَقُوْلُ: مَنْ يَهْدِهِ الله فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ وَخَيْرُ الْحَدِيْثِ كِتَابُ الله ثُمَّ سَاقَ (الحديث)

Dari Jabir ra ia berkata: Adalah Rosululloh shollollohu `alaihi wasallam khutbah kepada orang banyak, beliau memuji Allah dan memujanya, kemudian beliau berkata; (artinya) Siapa saja yang Allah beri hidayah, maka tidak akan disesatkan baginya. Dan siapa saja yang disesatkan, maka tidak akan mendapat hidayah baginya. Dan sebaik-baik pengajaran adalah Kitab Allah. Kemudian diteruskan.

4. SM: I: 380/381: 46

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رع أَنَّ ضِمَادًا  قَدِمَ مَكَّةَ وَكَانَ مِنْ أَزْدِشَنُوءَةَ وَكَانَ يَرْقِى مِنْ هَذِهِ الرِّيْحِ فَسَمِعَ سُفَهَاءَ مِنْ أَهِلِ مَكَّةَ يَقُولُونَ: إِنَّ مُحَمَّدًا مَجْنُونٌ فَقَالَ: لَوْأَنِّى رَأَيْتُ هَذَا الرَّجُلَ لَعَلَّ الله يَشْفِيْهِ عَلَى يَدَيَّ قَالَ: فَلَقِيَهُ فَقَالَ: يَامُحَمَّدُ ! إِنِّى أَرْقِى مِنْ هَذِهِ الرِّيْحِ وَإِنَّ الله َيَشْفِي عَلَى يَدَى مَنْ يَشَاءُ فَهَلْ لَكَ ؟ فَقَالَ: رَسُولُ اللهِ ِصلى الله عليه وسلم إِنَّ الْحَمْدَ للهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ مَنْ يَهْدِ الله فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَاهَادِيَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَه وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولَهُ أَمَّا بَعْدُ قَالَ فَقَالَ: أَعِدْ عَلَيَّ كَلِمَاتِكَ هَؤُلآءِ فَاعَادَ هُنَّ علَيْهِ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم ثَلَاثَ مَرَّاتٍ قَالَ فَقَالَ: لَقَدْ سَمِعْتُ قَوْلَ الْكَهَنَةِ وَقَوْلَ السَّحَرَةِ وَقَولَ الشُّعَرَاءِ فَمَاسَمِعْتُ مِثْلَ كَلِمَاتِكَ هَؤُلآءِ وَلَقَدْ بَلَغْنَ نَاعُوسَ الْبَحْرِ قَالَ فَقَالَ :هَاتِ يَدَكَ أُبَايِعْكَ عَلَى اْلإِسْلَامِ قَالَ: فَبَا يَعَهُ فَقَالَ:رَسُولُ اللهِ ِصلى الله عليه وسلم وَ عَلَى قَوْمِكَ قَالَ وَعَلَى قَوْمِيْ قَالَ: فَيَعَثَ رَسُولُ الله ِصلى الله عليه وسلم سَرِّيَةُ فَمَرُّوْا بِقَوْمِهِ فَقَالَ صَاحِبُ السَّرِيَّةِ لِلْجَيْشِ هَلْ أَصَبْتُمْ مِنْ هَؤُلآءِ  شَيْئًا ؟ فَقَالَ: رَجُلٌ مِنَ الْقَوْمِ: أَصَبْتُ مِنْهُم مِطْهَرَةً فَقَالَ: رُدُّوْهَا فَأِنَّ هَؤُلآءِ قَوْمُ ضِمَادٍ

Dari Ibnu Abbas ra bahwa Dhimad pernah datang ke Makkah. Dan dia adalah berasal dari Azdi Syanu’ah dan juga pandai mantera mengobati orang gila. Maka dia mendengar orang-orang bodoh dari penduduk Makkah mengatakan: Sesungguhnya Muhammad itu gila. Maka Dhimad berkata: Seandainya orang ini berhadapan denganku, mudah-mudahan Allah menyembuhkannya dengan manteraku. Kemudian ia menemui beliau. Dia berkata: Ya Muhammad! Aku akan memberi mantera dari penyakit ini. Sesungguhnya Allah akan menyembuhkan siapa yang di kehendaki-Nya dengan manteraku, maukah engkau? Maka Rosululloh shollollohu `alaihi wasallam menjawab: Innal hamda lillah. Nahmaduhu Wanasta’inuhu, Manyahdihillahu Fala Mudhilla lahu. Wa man Yudhlil fala ha diyallah. Wa Asyhadu ana illaha ilallahu wahdahu la syarika lahu wa anna Muhammadan Abduhu warosuluhu! Amma Badu:Dia berkata: Ulangilah untukku ucapanmu itu semuanya. Beliau mengulang kata-katanya itu semuanya sampai tiga kali. Dhimad berkata: Sungguh aku pernah mendengar ucapan para penyair, tetapi aku belum pernah mendengar ucapan seperti yang engkau katakana itu. Dan sungguh aku juga pernah mengarungi lautan. Berikanlah tangan engkau kepadaku, aku akan bersumpah setia kepada engkau untuk masuk Islam. Ia berkata: Lalu dia sumpah setia kepada beliau, kemudian Rosululloh shollollohu `alaihi wasallam berkata: Dan untuk kaum kamu juga. Dhimad menjawab: Dan untuk kaum ku juga. Ia berkata: Lalu Rosululloh shollollohu `alaihi wasallam mengutus pasukan melewati kampung kaumnya, maka komandan pasukan bertanya kepada prajurit: Adakah kalian mengambil sesuatu dari mereka? Kemudian seseorang dari kaum itu menjawab ada, saya mengambil ember air mereka, maka berkata (komandan): kembalikanlah (ember itu), Karena sesungguhnya mereka itu kaumnya Dhimad.  

5. SAD: I: 260: 1097

عَنِ ابْنِ مَسْعُودٍ رع :أَنَّ رَسُولَ اللهِ صلى الله عليه وسلم كَانَ إِذَ تَشَهَّدَ قَالَ: أَلْحَمْدُ للهِ نَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُبِالله ِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا مَنْ يَهدِهِ الله ُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَا الله ُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. أَرْسَلَهُ بِالْحَقِّ بَشِيْرًا وَنَذِيْرًا بَيْنَ يَدَيِ السَّاعَةِ مَنْ يُطِعِ الله َ وَرَسُولَهُ فَقَدْ رَشَدَ وَمَنْ يَعْصِ الله َ وَرَسُولَهُ فَأِنَّهُ لَا يَضُرُّ إِلَا نَفْسَهُ وَلَا يَضُرُّ الله َ شَيْئًا.

Dari Ibnu Mas’ud ra: Sesungguhnya Rosululloh shollollohu `alaihi wasallam adalah apabila bersyahadah beliau mengucapkan: Al-Hamdu Lillahi Nasta’inuhu Wanastagh firuhu. Wa Na’udzu Billahi min syururi anfusina, Man yahdihillahu fala mudhilla lahu. Wa man yudh-lil fala hadiya lahu. Wa Asy-Hadu an-la ilaha illallahu. Wa Asy-Hadu anna Muhammadan abduhu wa Rosuluhu. Arsalahu bil haqqi Basyiron wa nazhiron, baina yadayis sa’ati man yuthillaha wa Rosulahu faqod rosyada. Wa man ya’shillaha wa Rosulahu fa innahu la yadhurru illa nafhsahu, Wala yadhurrullaha syaian. (Segala puji bagi Allah. Kami mohon pertolongan kepada-Nya dan kami mohon ampun kepada_Nya. Dan kami berlindung kepada-Nya dari kejahatan diri kami. Siapa saja yang Allah beri hidayah, maka tidak akan ada yang bisa menyesatkannya.Dan siapa saja yang disesatkan maka tidak ada yang bisa memberi hidayah baginya. Dan aku bersaksi bahwa tidak ada Illah kecuali Allah.Dan aku bersaksi bahwa Muhammad itu hamba-Nya dan utusan-Nya. Dia mengutus dengan haq, sebagai pemberi khobar gembira dan khobar takut, diantara hadapannya ada hari kiamat. Siapa saja yang thoat kepada Allah dan Rasul-Nya maka sungguh dia mendapat petunjuk. Dan siapa saja yang durhaka kepada Allah dan Rasul-Nya maka dirinya sendiri dan tidak akan memudhorotkan kepada Allah sedikitpun.

6. SN: II: 3: 104/.105

عَنْ شُعْبَةَ رع قَالَ: سَمِعْتُ أَبَاإِسْحَاقَ رع يُحَدِّثُ عَنْ أَبِي عُبَيْدَةَ عَنْ عَبدِالله رَضِيَ الله عَنْهُمَا عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ: عَلَّمَنَا خُطْبَةَ الْحَاجَةِ: أَلْحَمْدُ للهِ نَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوذُ بِالله ِمِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ الله فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ وَأَشْهدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَا الله وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ .ثُمَّ يَقْرَأُ ثَلَاثَ أَيَاتٍ يَاأَيُّهَا الَّذِيْنَ أَمَنُوْا اتَّقُوْا الله َ حَقَّ تُقَاتِهِ وَ لَا تَمُوتُنَّ إِلَا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ يَا أَيُّهَاالنَّاسُ اتَّقُوْا رَبَّكُمُ الَّذِى خَلَقَكُمْ مِنْ نَفِسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَازَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا الله َ الَّذِى تَسَاءَ لُوْنَ بِهِ وَاْلَارْحَامَ إِنَّ الله َ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا يَاأَيَّهَا الَّذِيْنَ أَمَنُوْا اتَّقُوْاالله وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا.

Dari Syu’bah ra telah berkata: Aku mendengar Abu Ishak bercerita dari AbuUbaidah ra dari Nabi Muhammad shollollohu `alaihi wasallam telah berkata: Beliau telah mengajarkan khutbah kepada kami yaitu: Al-Hamdu Lillah nastainuhu wa nastagh firuhu, wa na-udzu billahi min syururi an fusina wasayyi-ati a’malina man yahdhillahu fala mudhilla la wa man udhlil fala ha diyalah. Wa asyhadu an-la ilaha illallahu wa asy-hadu anna Muhammadan abduhu warosuluhu. Kemudian beliau membaca tiga ayat yaitu:

يَآأَيَّهَا الَّذِيْنَ أَمَنُوْا اتَّقُوْ الله حَقَّ تُقاَتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ إِلَا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ.

“Hai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kamu kepada Allah dengan sebenar-benarnya takwa dan janganlah kamu sekali-kali matikecuali kamu dalam keadaan muslim.(Qs:3:102).

يَآيَّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكَمُ الَّذِى خَلَقَكُمْ منْ نَّفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيْرًا وَنِسَآءً وَاتَّقُوا الله َالَّذِى تَسَآءَلُونَ بِهِ وَاْلَارْحَامَ إِنَّ الله َ كَانَ عَلَيْكَمْ رَقِيْبًا.

“Hai sekalian manusia ! Bertakwalah kepada Rabbmu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu, dan dari padanya Allah menciptakan isterinya, dan dari pada keduanya Allah mengembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain dan (peliharalah) hubungan silatur rahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu”(Qs:4:1)

يَاأَيَّهَا الَّذِيْنَ أَمَنُوا اتَّقُوْا الله َ وَقُوْلُوْا قَوْلًا سَدِيْدًا.

“Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah dan ucapkanlah dengan kata-kata yang baik.

7. SM: I: 381:48

عَنْ عَدِيِّ بْنِ أَبِي حَاتِمٍ رع أَنَّ رَجُلًا خَطَبَ عِنْدَ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم فَقَالَ: مَنْ يُطِعِ الله وَرَسُولَهُ فَقَدْ رَشَدَ وَمَنْ يَعْصِهِمَا فَقَدْ غَوَى فَقَالَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم بِئْسَ الْخَطِيْبُ أَنْتَ قُلْ: وَمَنْ يَعْصِ الله َ وَرَسُولَهُ قَالَ ابْنُ نُمَيْرٍ:فَقَدْ غَوَى.

Dari Adi bin Abi Hatim ra bahwa seorang laki-laki khutbah disisi Nabi Muhammad shollollohu `alaihi wasallam, ia berkata: Man yuthiillahha warosulahu faqod rosyada wa man ya’shihima faqod gowa (siapa saja yang thoat kepada Allah dan Rasul-Nya, maka sungguh-sungguh ia telah mendapat petunjuk. Dan siapa saja yang durhaka kepada keduanya, maka sungguh-sungguh ia telah sia-sia). Maka Rosululloh shollollohu `alaihi wasallam berkata: “Sejelek-jelek khotib adalah kamu. Katakanlah: Wa man ya’shillaha wa Rasullahu (dan siapa saja yang durhaka kepada Allah dan rasul-Nya) Ibnu Numair berkata: Maka sungguh dia telah sia-sia.

Keterangan.

Berdasarkan hadits-hadits diatas menunjukkan, bahwa syarat shahnya khutbah ialah:

      1. Membaca Hamdallah

      2. Tasyahhud

      3. Membaca sholawat kepada Nabi Muhammad shollollohu `alaihi wasallam

      4. Membaca ayat Al-Qur’an/Hadits

      5. Mendoakan kepada mu’min laki-laki dan perempuan.

      6. Washiat/memberikan pelajaran.

    Bukan sebagai syarat. Cara Rosululloh shollollohu `alaihi wasallam khutbah layaknya seorang komandan yang sedang memberi komando kepada tentara/pasukan.

    Ust. Irsyad Syarbini

    Bersambung . . . . . .

    Dibaca 1000x
    Lainnya

    0 Komentar

    Tinggalkan Komentar

     

    Please login to write comment.

    Info Sekolah

    Pesantren Missi Islam Pusat Jakarta

    NPSN 510031720021
    Jln. Alur Laut Gg. Waru 1 RT.005 RW.03 Kp. Walang Kel. Rawabadak Selatan Kec. Koja, Jakarta Utara
    TELEPON 021 4354582
    EMAIL missiislampusat@gmail.com
    WHATSAPP 6285883828202

    TABUNGAN AKHIRAT

    Bagi siapa saja kaum muslimin dan muslimat yang hendak menyalurkan infaq/ shodaqohnya untuk keperluan operasional harian pesantren termasuk makan para santri, bisa transfer ke :

    No Rekening : ( 451 ) 700 995 912 7

    Bank : BSI

    A/N : Yayasan Missi Islam Kaaffah

    Konfirmasi : 0858 8382 8202

    semoga infaq/ shodaqoh para muhsinin menjadi amal ibadah dan pemberat timbangan di akhirat Amin...