Info Sekolah
Sabtu, 07 Des 2024
  • PESANTREN GRATIS DI JAKARTA UTARA YANG DIDIRIKAN PADA TAHUN 1983 OLEH UST. ABDULLAH HANAFI
  • PESANTREN GRATIS DI JAKARTA UTARA YANG DIDIRIKAN PADA TAHUN 1983 OLEH UST. ABDULLAH HANAFI
28 Desember 2022

Kedudukan “Basmalah” di dalam Shalat

Rab, 28 Desember 2022 Dibaca 753x Fiqh / Sholat

Kedudukan Basmalah didalam shalat

Ahli fiqih berbeda pendapat mengenai bacaan Basmalah didalam shalat:

  • IMAM MALIK (RB:II: 53) BERPENDAPAT :

فَذَهَبَ مالك رحمه الله إلى منع قراء تها في الصلاة المكتوبة جهرا كانت أو سرّا. لا في استفتاح أم القرأن ولا في غيرها من السور وأجاز قراء تها في الناف

Imam Malik Rahimahullah berpendapat, ia menolak membaca Basmalah didalam shalat yang Fardhu, baik sholat itu jahar atau sirr, tidak didalam memulai Ummul Qur’an dan tidak pada surat-surat yang lain dan ia membolehkan membacanya pada sholat-sholat Nafilah/Sunnah.

  • IMAM ABU HANIFAH (SDA) BERPENDAPAT:

وذهب أبوحنيفة رحمه الله إلى أنّ المصلّي يقرؤ ها سرّا مع الفاتحة في كلّ ركعة من راكعات الصلاة وإن قرأها مع كلّ سورة فحسن

Bahwa Musholli orang yang shalat membacanya secara sirr bersama Al-fatihah pada tiap-tiap rakaat dari rakaat shalat, dan jika membaca bersama tiap-tiap surat maka itu bagus.

  • IMAM SYAFII (RB: II: 54) BERPENDAPAT :

وقال السافعى رحمه الله : يقرؤها المصلّي وجوبا في الجهر جهرا وفي السرّ سرّا

Membacanya Musholli (orang shalat) adalah wajib, didalam (sholat jahar) maka Basmalahnya jahar dan pada (sholat sir) Basmalahnya sir.

  • IMAM AHMAD BIN HAMBAL (RB: II: 54) BERPENDAPAT:

قَالَ أحمد بن حنبل يقرأ ها سرا ولا يسنّ الجهر بها

Membaca Basmalah itu sir dan tidak di Sunnahkan jahar pada Basmalah

Keterangan

Ada empat macam pendapat mengenai bacaan Basmalah didalam sholat yaitu:

  1. Sama sekali meniadakan bacaan Basmalah, baik pada sholat jahar atau sir, tetapi pada sholat Sunnah dibolehkan.
  2. Untuk Fatihah bacaan Basmalah dibaca, tetapi untuk membaca suroh boleh memilih.
  3. Wajib membaca Basmalah baik sholat jahar atau sholat sir.
  4. Basmalah dibaca secara sir dan tidak di Sunnahkan secara jahar.

Inilah pendapat Imam yang empat tentang bacaan Basmalah didalam sholat.

Pandangan Ulama-Ulama Salaf Tentang Ikhtilafnya Basmalah

IBNU AL-JAUZY BERPENDAPAT (LIHAT RB: II/54)

وقد اختلف العلماء هل البسملة من الفاتحة أم لا ؟ فأمّا من قال:إنّها من الفاتحة فإنه يوجب قراءتها في الصلاة إذا قال بوجوب الفاتحة. وأمّا من لم يرها من الفاتحة فإنّه يقول : قراءتها في الصلاة سنة. ما عدا مالكا رحمه الله فإنّه لا يستحب قراءتها في الصلاة

Ulama sungguh-sungguh telah berbeda pendapat apakah Basmalah bagian dari surat Al-fatihah atau bukan? Maka adapun orang yang berpendapat: Sesungguhnya Basmalalh itu bagian dari Al-Fatihah, maka membacanya didalam sholat itu wajib, jika membaca fatihahnya dianggap wajib. Dan adapun orang yang tidak berpendapat Basmalah bukan dari Al-fatihah.

DIDALAM ST: I : 154: 244 DIJELASKAN:

  • ST: I: 154: 244

حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ مَنِيْعٍ حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيْلُ بْنُ إِبْرَاهِيْمَ حَدَّثَنَا سَعِيْدُ الْجُرَيْرِيُّ عَنْ قَيْسِ بْنِ عَبَايَةَ عَنِ ابْنِ عَبْدِ اللهِ بْنِ مُغَفَّلٍ قَالَ: سَمِعَنِي أَبِى وَأَنَا فِي الصَّلَاةِ أَقُوْلُ: بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ . فَقَالَ لِيْ: يابُنَيَّ مُحْدَثٌ إِيَّاكَ وَالْحَدَثَ.قَالَ: وَلَمْ أَرَ أَحَدًا مِنْ أَصْحَابِ رَسُوْلِ اللهِ صلّى الله عليه وسلّم كَانَ أَبْغَضَ إِلَيْهِ الْحَدَثُ فِي اْلإِسْلاَمِ. يَعْنِى مِنْهُ وَقَالَ: وَقَدْ صَلَّيْتُ مَعَ النَّبِيِّ صلّى الله عليه و سلّم وَمَعَ أَبِى بَكْرٍ وَعُمَرَ وَعُثْمَانَ فَلَمْ أَسْمَعَ أَحَدًا مِنْهُمْ يَقُوْلُهَا فَلاَ تَقُلْهَا إِذَا أَنْتَ صَلَّيْتَ فَقُلْ: اَلْحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ.

Bercerita kepada kami Ahmad bin Mani, bercerita kepada kami Ismail bin Ibrohim, bercerita kepada kami Sa’id Al-Juroiri dari Qois bin Abayah dari Ibnu Abdullah bin Mugoffal, telah berkata: Ayahku mendengar aku didalam sholat membaca Bismillahir Rohmanir Rohiim. Maka ia berkata kepadaku: Hai anakku itu adalah bid’ah, jauhilah masalah yang mengada-ada (bid’ah). Ia berkata: Dan aku tidak melihat seorangpun dari shohabat Rasulullah saw, yang lebih benci kepada bid’ah didalam yakni (Basmalah), dan ia berkata: Dan sungguh-sungguh aku pernah sholat bersam Nabi saw dan bersama Abu Bakar, bersama Umar dan bersama Utsman, maka aku tidak pernah mendengar dari mereka yang mengucapkannya. Maka kamu jangan mengucapkannya, apabila kamu sholat, maka ucapkanlah “Alhamdulillahi Robbil Alamin.”

  • ST:I: 155: 246

حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ.حَدَّثَنَا أَبُوْ عَوَانَةَ عَنْ قَتَادَةَ عَنْ أَنَسٍ قَالَ: كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صلّى الله عليه وسلّم وَأَبُوْ بَكْرٍ وَعُمَرُ وَعُثْمَانُ يَفْتَتِحُونَ الْقِرَاءَةَ بِـ الْحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ

Telah bercerita kepada kami Qutaibah, bercerita kepada kami Abu Awanah dari Qotadah dari Anas telah berkata; Adalah Rasulullah saw, Abu Bakar, Umar dan Utsman memulai bacaandengan “Alhamdulillahi Robbil Alamin”.

Keterangan

  1. Kata Abu Isa: Hadits Abdullah bin Mugoffal adalah hadits Hasan.
  2. Yang mengamalkan (tidak membaca Basmalah) adalah kebanyakan ahli ilmu dari para shohabat, diantaranya Abu Bakar, Umar dan Utsman dan Ali dan juga orang sesudah mereka dari golongan Tabi’in (lihat: ST: I/155).
  3. Sufyan As-Tsauri, Ibnul Mubarok, Ahmad dan Ishak berpendapat:

لَا يرون أَن يَجهر ببسم الله الرحمن الرحيم. قالوا ويقولها في نفسه

Mereka tidak melihat /berpendapat menjaharkan: Bismilahi Rohmanir Rohim, mereka berkata: Dan membacanya didalam dirinya. (ST:I/155)

  1. Hadits Qutaibah, kataAbu Isa hadits Hasan shohih. Para shohabat dan Tabi’in dan orang setelah mereka mengamalkan tentang memulai Qiroah dengan bacaan Al-Hamdulillahi Robbil Alamin (ST: I/156)
  2. Pendapat Imam Syafii, bahwa ma’na hadits ini sesungguhnya Nabi saw, Abu Bakar, Umar dan Utsman, mereka membuka Qiroah dengan ”Al-Hamdulillahi Robbil Alamin”, maksudnya bahwa mereka memulai bacaan Fatihah sebelum membaca suroh, bukan mereka tidak membaca Bismillahir Rohmanir Rohim (ST: I/156).
  3. Jadi menurut Imam Syafii: Al-Hamdulillah disini adalah Al-Fatihah, sebelum membaca suroh membaca Al-Fatihah.
  • SM: I: 187: 50

حَدَّثَنَا شُعْبَةُ قَالَ: سَمِعْتُ قَتَادَةَ يُحَدِّثُ عَنْ أَنَسٍ قَالَ: صَلَّيْتُ مَعَ رَسُوْلِ اللهِ صلّى الله عليه وسلّم وَأَبِى بَكْرٍ وَعُمَرَ وَعُثْمَانَ فَلَمْ أَسْمَعْ أَحَدًا مِنْهُمْ يَقْرَأُ بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحَيْمِ

Bercerita kepada kami Syu’bah, ia berkata: Aku pernah mendengar Qotadah bercerita dari Anas ia berkata: Aku pernah sholat bersama Rasulullah saw, Abu Bakar, Umar dan Utsman, maka aku tidak mendengar seorang diantara mereka yang membaca: Bismillahir Rohmanir Rohim.

  • SM: I: 187: 51

حَدَّثَنَا شُعْبَةُ في هَذَا اْلإِسْنَادِ وَزَادَ: قَالَ شُعْبَةُ فَقُلْتُ لِقَتَادَةَ: أَسَمِعْتَهُ مِنْ أَنَسٍ؟ قَالَ: نَعَمْ: نَحْنُ سَأَلْنَاهُ عَنْهُ

Bercerita kepada kami Syu’bah, didalam isnad ini dan ada tambahan: Syu’bah berkata: Maka aku bertanya kepada Qotadah: Apakah engkau telah mendengarnya dari Anas? Ia menjawab: Ya. Kami bertanya kepadanya tentang Basmalah.

  • SM: I:187: 52

عَنْ قَتَادَةَ أَنَّهُ كَتَبَ إِلَيْهِ يُخْبِرُهُ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ أَنَّهُ حَدَّثَهُ قَالَ:صَلَّيْتُ خَلْفَ النَّبِيِّ صلّى الله عليه و سلّم وَأَبِى بَكْرٍ وَعُمَرَ وَعُثْمَانَ فَكَانُوْا يَسْتَفْتِحُوْنَ بِـ الْحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ لَا يَذْكُرُوْنَ بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ في أَوَّلِ قِرَاءَةٍ وَلَا في آخِرِهَ

Dari Qotadah, sesungguhnya ia telah menulis kepadanya, ia mengkhobarkannya dari Anas bin Malik bahwa ia telah menceritakannya, ia berkata: Aku pernah sholat dibelakang Nabi saw, Abu Bakar, Umar dan Utsman, maka ada, mereka memulai (sholat) dengan اَلْحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَmereka tidak menyebut

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ pada permulaan Qiroah (bacaan) dan tidak pada akhirnya.

Kesimpulan

Melihat berbagai pendapat tentang kedudukan Basmalah didalam sholat, seperti:

  1. Imam Malik, meniadakan bacaan Basmalah didalam sholat Fardhu, tetapi disunnahkan pada sholat Sunnah.
  2. Imam Abu Hanifah, membolehkan membaca Basmalah bersama fatihah, tetapi secara sir dan jika dibaca bersama suroh lainnya, maka itu lebih baik.
  3. Imam Syafii, membaca Basmalah itu wajib, setiap rokaat, jika sholat jahar, maka Basmalahnya jahar, dan jika sholatnya sir, maka Basmalahnya sir.
  4. Imam Ahmad bin Hambal, membaca Basmalah itu sir dan tidak di Sunnahkan jahar.
  5. Jika melihat hadits-hadits yang shohih, bahwa Rasulullah saw itu tidak mengetahui batasan suroh sebelum turun Basmalah, dan melihat hadits-hadits diatas maka dapat disimpulkan Basmalah itu dibaca secara sir baik bersama Al-Fatihah maupun suroh lainnya.
Artikel ini memiliki

0 Komentar

5 1 vote
Article Rating
Subscribe
Notify of
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments

Info Sekolah

Pesantren Missi Islam Pusat Jakarta

NPSN 510031720021
Jln. Alur Laut Gg. Waru 1 RT.005 RW.03 Kp. Walang Kel. Rawabadak Selatan Kec. Koja, Jakarta Utara
TELEPON 021 4354582
EMAIL missiislampusat@gmail.com
WHATSAPP 6285883828202

Member Ustadz

TABUNGAN AKHIRAT

Bagi siapa saja kaum muslimin dan muslimat yang hendak menyalurkan infaq/ shodaqohnya untuk keperluan operasional harian pesantren termasuk makan para santri, bisa transfer ke :

No Rekening : ( 451 ) 700 995 912 7

Bank : BSI

A/N : Yayasan Missi Islam Kaaffah

Konfirmasi : 0858 8382 8202

semoga infaq/ shodaqoh para muhsinin menjadi amal ibadah dan pemberat timbangan di akhirat Amin...

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x