Perbedaan Pendapat Para Ulama Dalam Menetapkan Hukum Mandi Jum’at
I. Mandi Jum’at wajib hukumnya alasannya:
1. SB: I: 1: 212
عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عُمَرَ رع أَنَّ رَسُولَ اللهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ: إِذَا جَاءَ أَحَدُكُمُ الْجُمُعَةَ فَلْيَغْتَسِلْ.
Dari Abdullah bin Umar ra. bahwa Rosululloh shollollohu `alaihi wasallam telah berdabda: Apabila datang seorang diantara kamu ke Jum’at maka mandilah.
2. SB: I: 1:212
عَنْ أَبِي سَعِيْدٍ الْخُدْرِيّ رع أَنَّ رَسُولَ اللهِ صلى الله عليه وسلمقَالَ: غُسْلُ يَوْمِ الْجُمُعَةِ وَاجِبٌ علَىَ كُلِّ مُحْتَلِمٍ.
Dari Abi Said Al-Khudry ra. sesungguhnya Rosululloh shollollohu `alaihi wasallam telah berkata: Mandi pada hari Jum’at itu wajib atas tiap-tiap orang yang sudah baligh.
3. SM: I: 373: 5.
عَنْ أَبِي سَعِيْدٍ الْخُدْرِيّ رع أَنَّ رَسُولَ اللهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ: الْغُسْلُ يَوْمَ الْجُمُعَةِ وَاجِبٌ عَلَى كُلِّ مُحْتَلِمٍ
Dari Abi Said Al-Khudry ra. Sesungguhnya Rosululloh shollollohu `alaihi wasallam telah bersabda: Mandi pada hari Jum’at itu wajib atas tiap-tiap orang yang sudah baligh.
4. SN: II: 3: 93
عَنْ أَبِي سَعِيْدٍ الْخُدْرَيّ رع أَنَّ رَسُولَ اللهِ ِصلى الله عليه وسلم قَالَ: غُسْلُ يَوْمِ الْجُمُعَةِ وَاجِبٌ عَلَى كُلِّ مُعْتَلِمٍ.
Dari Said Al-Khudry: Sesungguhnya Rosululloh shollollohu `alaihi wasallam telah bersabda: Mandi pada hari Jum’at itu wajib atas tiap-tiap orang yang baligh.
5. SN: II: 3: 93
عَنِ ابْنِ عُمَرَ رع :أَنَّ رَسُولَ اللهِ ِصلى الله عليه وسلم قَالَ: إِذَا جَاءَ أَحَدُكُمُ الْجُمُعَةَ فَلْيَغْتَسِلْ.
Dari Ibnu Umar ra: Sesunguhnya Rosululloh shollollohu `alaihi wasallam telah berkata: Apabila seorang diantara kamu mendatangi Jum’at maka mandilah.
6. SB: I: 1: 212
قَالَ عَمْرٌو: أَمَّا الْغُسْلُ فَأَشْهَدُ أَنَّهُ وَاجِبٌ وَأَمَّا اْلإِسْتِنَانُ وَالطِّيْبُ فَالله ُ أَعْلَمُ أَوَاجِبٌ هُوَ أَمْ لَا
Kata Amer: Adapun mandi, maka aku tahu bahwa itu adalah wajib. Dan adapun gosok gigi dan wangi-wangian Allah yang maha tahu apakah wajib dia itu atau tidak.
Keterangan
Mereka beralasan dengan hadits-hadits tersebut karena
- Dengan adanya kalimah واجب (wajib) langsung.
- Dengan selalu menggunakan “lam amer” (لام الامر )lam yang berbentuk perintah.
II. Mandi Jum’at itu tidak wajib.
Alasannya:
1. SM: I: 372: 3
عَنِ ابْنِ شِهَابٍ رع حَدَّثَنِى سَالِمُ بْنُ عَبْدِ اللهِ عَنْ أَبِيْهِ أَنَّ عُمَرَ بْنَ الخَطَّابِ رع بَيْنَا هُوَ يَخْطُبُ النَّاسَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ دَخَلَ رَجُلٌ مِنْ أَصْحَابِ رَسُولِ اللهِ صلى الله عليه وسلم فَنَادَاهُ عُمَرَ رع أَنَّهُ سَاعَةِ هَذِهِ ؟ فَقَالَ: إِنِّى شُغِلْتُ الْيَوْمَ فَلَمْ أَنْقَلِبْ إِلَى أَهْلِى حَتَّى سَمِعْتُ النِّدَاءَ فَلَمْ أَزِدْ عَلَى أَنْ تَوَضَّأْتُ قَالَ عُمَرَ رع : وَالْوُضُوءُ أَيْضًا وَقَدْ عَلِمْتَ أَنَّ رَسُولَ اللهِ ِصلى الله عليه وسلم كَانَ يَأْمُرُ بِالغُسْلِ.
Dari Ibnu Syihab ra. telah berkata kepadaku Salim bin Abdullah ra dari bapaknya, bahwa Umar bin Khottob ra ketika ia sedang khutbah di hadapan orang pada hari Jum’at, seseorang dari golongan shohabat Rosululloh shollollohu `alaihi wasallam masuk, lalu Umar ra memanggilnya/menyerunya: Jam berapa sekarang ini? Maka ia menjawab: Sesungguhnya aku sibuk hari ini, aku tidak sempat pulang ke keluargaku sampai terdengar adzan, tidak ada yang dapat ku lakukan kecuali aku berwudhu. Umar ra berkata: Wudhu juga perlu, tetapi bukankah engkau tahu bahwa Rosululloh shollollohu `alaihi wasallam pernah menyuruh agar mandi.
2.SM: I: 373:6
عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ الله ُعَنْهَاأَنَّهَا قَالَتْ: كَانَ النَّاسُ يَنْتَابُونَ الْجُمُعَةِ مِنْ مَنَازِلِهِمْ مِنَ الْعَوَالِي فَيَأْتُوْنَ فِي الْعَبَاءِ وَيُصِيْبُهُمُ الْغُبَارُ فَتَخَرُجُ مِنْهُمُ الرِّيْحُ فَأَتَى رَسُولَ اللهِ ِصلى الله عليه وسلم إِنْسَانٌ مِنْهُمْ وَهُوَ عِنْدِيْ فَقَالَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم لَوْ أَنْكُمْ تَطَهَّرْ تُمْ لِيَوْمِكُمْ هَذَا
Dari Aisyah ra sesungguhnya ia telah berkata: Adalah orang-orang datang bergiliran pada hari Jum’at dari rumah-rumah mereka dan dari tempat jauh, mereka datang dalam berpakaian) Aba (baju dengan belah tengah). Mereka berdebu dan berkeringat, maka keluar dari badan mereka bau badan, sebagian orang datang kepada Rosululloh shollollohu `alaihi wasallam padahal aku berada di sisi beliau, kemudian Rosululloh shollollohu `alaihi wasallam berkata: Alangkah baiknya jika kalian mandi terlebih dahulu untuk hari Jum’at ini.
3. SB: I: 1: 212
عَنْ سَالِمِ بْنِ عَبْدِ اللهِ بْنِ عُمَرَ عَنِ ابْنِ عُمَرَ أَنَّ عُمَرَ بْنَ الْخَطَّابِ رع بَيْنَمَا هُوَ قَائِمٌ فِي الْخُطَبَةِ يَوْمَ الْجُمُعَةِ إِذْ دَخَلَ رَجُلٌ مِنَ الْمُهَاجِرِيْنَ اْلَاوَّلِيْنَ مِنْ أَصْحَابِ النَّبِيِّ ِصلى الله عليه وسلم فَنَادَاهُ عُمَرُ: أَيَّةُ سَاعَةٍ هَذِهِ ؟ قَالَ: إِنِّى شُغِلْتُ وَلَمْ أَنْقَلِبْ إِلَى أَهْلِى حَتَّى سَمِعْتُ التَّأْذِيْنَ فَلَمْ أَزِدْ أَنْ تَوَضَّأْتُ فَقَالَ: وَالْوُضُوْءُ أَيْضًا وَقَدْ عَلِمْتَ أَنَّ رَسُولَ اللهِ ِصلى الله عليه وسلم كَانَ يَأْمُرُ بِالْغُسْلِ.
Dari Salim bin Abdullah bin Umar dari Ibnu Umar, bahwa Umar bin Khottob ra, ketika ia sedang berdiri untuk khutbah pada hari Jum’at, tiba-tiba seorang masuk dari golongan Muhajirin yang pertama dari golongan shohabat Nabi Muhammad shollollohu `alaihi wasallam, kemudian dia (Umar) menegurnya: Jam berapa sekarang? Dia menjawab: Aku sibuk dan aku tidak sempat pulang ke keluargaku sampai aku mendengar adzan, maka aku tidak bisa berbuat sesuatu hanya berwudhu saja. Maka ia (Umar) berkata: Wudhu juga perlu, tetapi sungguh-sungguh kamu tahu bahwa Rosululloh shollollohu `alaihi wasallam pernah menyuruh untuk mandi.
4. SB: I: 1: 213
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ عُمَرَ رع بَيْنمَا هُوَ يَخْطُبُ يَوْمَ الْجُمُعَةِ إِذْ دَخَلَ رَجُلٌ فَقَالَ: عُمَرُ : لِمَ تَحْتَبِسُونَ عَنِ الصَّلَاةِ فَقَالَ:الرَّجُلُ: مَا هُوَ إِلّا أَنْ سَمِعْتُ النِّدَاءَ فَتَوَضّأْتُ فَقَالَ: أَلَمْ تَسْمَعُوا النَّيِيَّ صلى الله عليه وسلم يَقُولُ: إِذَا رَاحَ أَحَدُكُمْ إِلَى الْجُمُعَةِ فَلْيَغْتَسِلْ.
Dari Abu Huroiroh, sesungguhnya Umar ra ketika dia sedang khutbah pada hari Jum’at, tiba-tiba masuk seseorang, kemudian Umar menegur: Mengapa kamu suka memperlambat mengenai sholat? Orang itu menjawab: Tidak ada yang bisa ke lakukan, terkecuali setelah aku mendengar adzan aku hanya berwudhu, lalu (Umar) berkata: Bukankah kalian mendengar Nabi Muhammad shollollohu `alaihi wasallam berkata: Apabila seorang diantara kamu pergi ke Jum’at maka mandilah.
5. SN: II: 3: 94
عَنْ سَمُرَةَ رع قَالَ: رَسُولَ اللهِ صلى الله عليه وسلم مَنْ تَوَضَّأَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ فَبِهَا وَنِعْمَتْ وَمَنِ اغْتَسَلَ فَالْغُسْلُ أَفْضَلُ.
“Dari Samurah ra telah berkata: Rosululloh shollollohu `alaihi wasallam berkata: “Siapa saja yang berwudhu pada hari Jum’atmaka itu sudah bagus, dan siapa saja yang mandi, maka mandi itu lebih utama”
6. SM: I: 377: 27
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رع قَالَ:قَالَ رَسُولُ اللهصلى الله عليه وسلم:مَنْ تَوَضَّأَ فَأَحْسَنَ الْوُضُوءَ ثُمَّ أَتَى الْجُمُعَةَ فَاسْتَمَعَ وَأَنْصَتَ غُفِرَلَهُ مَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ الْجُمُعَةِ وَزِيَادَةُ ثَلَا ثَةِ أَيَّامٍ.
Dari Abu Huroiroh ra telah berkata: Rosululloh shollollohu `alaihi wasallam bersabda: “Siapa saja yang berwudhu, lalu membaguskan wudhunya kemudian ia mendatangi Jum’at, mendengarkan dan memperhatikan (diam) khotib. Maka diampuni baginya dosa antaranya dan antara Jum’at berikut dan ditambah tiga hari”
Inilah alasan-alasan yang mereka kemukakan tentang ketidak wajiban mandi Jum’at.
Keterangan
- SM: I: 373Didalam catatan kaki disebutkan bahwa المداد بالوا جب المندوب : yang dimaksud dengan wajib adalah Al-Mandub/Sunnah.
- Hadits SM: I: 373:6 (artinya): Alangkah baiknya jika kalian mandi terlebih dahulu unutk hari Jum’at ini. Hadits ini menunjukkan ketidak wajiban mandi Jum’at.
Komentar
- Untuk tidak berlarut-larut dalam menetapkan hukum mandi Jum’at, maka kita kembalikan pada perintah sholat Jum’at itu sendiri, yaitu Qs: 62:9 (artinya):” Hai orang-orang yang beriman ! Apapbila di seru untuk sholat Jum’at maka bersegeralah untuk mengingat Allah dan tinggalkanlah segala macam transaksi”
- Pada ayat tersebut tidak ada perintah mandi, mestinya jika mandi hukumnya wajib maka tercantum pada ayat itu juga hukum mandi.
- Karena perintah sholat tersebut tidak dibarengi (Dilalatul Igtiron) dengan perintah mandi, maka bisa disimpelkan bahwa mandi itu hanya sebagai pelengkap, seperti juga memakai wangi-wangian dan mandi hukumnya Sunnah muakkadah (Sunnah yang sangat dianjurkan).
- Seperti juga sholat fardhu yang lima waktu, tidak disyari’atkan mandi.
bersambung …
Tinggalkan Komentar