PESANTREN GRATIS DI JAKARTA UTARA YANG DIDIRIKAN PADA TAHUN 1983 OLEH UST. ABDULLAH HANAFI PESANTREN GRATIS DI JAKARTA UTARA YANG DIDIRIKAN PADA TAHUN 1983 OLEH UST. ABDULLAH HANAFI PESANTREN GRATIS DI JAKARTA UTARA YANG DIDIRIKAN PADA TAHUN 1983 OLEH UST. ABDULLAH HANAFI PESANTREN GRATIS DI JAKARTA UTARA YANG DIDIRIKAN PADA TAHUN 1983 OLEH UST. ABDULLAH HANAFI PESANTREN GRATIS DI JAKARTA UTARA YANG DIDIRIKAN PADA TAHUN 1983 OLEH UST. ABDULLAH HANAFI PESANTREN GRATIS DI JAKARTA UTARA YANG DIDIRIKAN PADA TAHUN 1983 OLEH UST. ABDULLAH HANAFI
PESANTREN GRATIS DI JAKARTA UTARA YANG DIDIRIKAN PADA TAHUN 1983 OLEH UST. ABDULLAH HANAFI PESANTREN GRATIS DI JAKARTA UTARA YANG DIDIRIKAN PADA TAHUN 1983 OLEH UST. ABDULLAH HANAFI PESANTREN GRATIS DI JAKARTA UTARA YANG DIDIRIKAN PADA TAHUN 1983 OLEH UST. ABDULLAH HANAFI PESANTREN GRATIS DI JAKARTA UTARA YANG DIDIRIKAN PADA TAHUN 1983 OLEH UST. ABDULLAH HANAFI PESANTREN GRATIS DI JAKARTA UTARA YANG DIDIRIKAN PADA TAHUN 1983 OLEH UST. ABDULLAH HANAFI PESANTREN GRATIS DI JAKARTA UTARA YANG DIDIRIKAN PADA TAHUN 1983 OLEH UST. ABDULLAH HANAFI
05Mei2020

Mulai Masuk I’tikaf

Mulai Masuk I’tikaf
Dijelaskan dibeberapa hadits mengenai memulainya I’tikaf didalam Masjid sebagai berikut:
1. SM: I: 257: 6
عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ الله ُعَنْهَا قَالَتْ: كَانَ رَسُوْلُ اللهِ إِذَا أَرَادَ أَنْ يَعْتَكِفَ صَلَّى الْفَجْرَ ثُمَّ دَخَلَ مُعْتَكْفَهُ وإِنَّهُ أمَرَ بِخَبَائِهِ فَضُرِبَ. أَرَادَا لإِعْتِكَافِ فِى الْعَشْرِ اْلأَوَاحِرِ مِنْ رَمَضَانَ فَأَمَرَتْ بِخَبَائِهَا فَضُرِبَ وَأَمَرَ غَيْرَهَا مِنْ أَزْوَاجِ النَّبِيِّ بِخَبَائِهِ فَضُرِبَ فَلَمَّا صَلَّى رَسُوْلُ اللهِ الفَجْرَ نَظَرَ فَإِذَا اْلأَخْبِيَةِ فَقَالَ: آلْبِرَّ تُرِدْنَ ؟ فَأَمَرَ بِخِبَائِهِ فَقُوِّضَ وَتَرَكَ اْلإِعْتِكَافَ فِى شَهْرِ رَمَضَانَ حَتَّى اعْتَكَفَ فِى الْعَشْرِ اْلأَوَّلِ مِنْ شَوَّلٍ.
Dari Asiyah ra telah berkata: Rasulullah apabila hendak I’tikaf, maka beliau shalat shubuh (dahulu), kemudian masuk ketempat I’tikafnya. Dan beliau menyuruh dibuatkan tenda, maka dibuatkanlah tenda itu, yaitu hendak I’tikaf pada sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadhan. Lalu ia (Aisyah) menyuruh agar dibuatkan tenda, lalu dibuatkan tenda itu, dan isteri beliau yang lainnya menyuruh dibuatkan juga, lalu dibuatkan. Maka ketika Rasulullah selesai shalat shubuh, beliau melihat ada beberapa tenda, kemudian beliau berkata: Kebaikankah yang mereka inginkan ? Lalu beliau menyuruh agar tenda-tenda itu dirobohkan, dan beliau meninggalkan I’tikaf pada bulan Ramadhan itu sampai beliau I’tikaf pada sepuluh yang pertama dari bulan Syawal.
2. SB: I: 2: 257
عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ الله ُعَنْهَا قَالَتْ: كَانَ النَّبِيُّ    يَعْتَكِفَ فِى الْعَشْرِ اْلأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ فَكُنْتُ أَضْرِبُ لَهُ حِبَاءً فَيُصَلِّى ثُمَّ يَدْخُلُهُ فَاسْتَأْذَنَتْ حَفْصَةُ عَائِشَةَ أَنْ تَضْرِبَ خِبَاءً فَأَذَنَتْ لَهَا فَضَرَبَتْ خَبَاءً فَلَمَّا رَأَتْهُ زَيْنَبُ ابْنَةُ جَحْشٍ ضَرَبَتْ خِبَاءً آخَرَ فَلَمَّا أَصْبَحَ النَّبِيُّ آلْبِرَّ تُرَوْنَ بِهِنَّ فَتَرَكَ اْلإِعْتِكَافِ ذلِكَ الشَّهْرَ ثُمَّ اعْتَكَفَ عَشْرًا مِنْ شَوَّالٍ.
Dari Aisyah ra telah berkata: Nabi  I’tikaf pada sepuluh hari terakhir dari bulan Romadhon. Maka aku minta dibuatkan tenda untuk beliau, kemudian beliau sholat shubuh, kemudian masuk. Lalu Hafshoh minta idzin kepada Aisyah agar dibuatkan juga tenda. Maka Aisyah-pun mengizinkan untuknya, maka dibuatkan juga tenda. Maka ketika Zainab binti Jahsy melihatnya, iapun minta dibuatkan tenda yang lain. Maka ketika telah shubuh, Nabi  melihat tenda-tenda tersebut. Maka beliau bertanya: Tenda-tenda apa ini ? Lalu diceritakanlah, kemudian Nabi  berkata: Apakah ada kebaikan menurut kalian dengan tenda-tenda itu ? Maka beliaupun meninggalkan I’tikaf pada bulan itu, kemudian beliau I’tikaf pada sepuluh hari pertama dari bulan Syawwal.
3. SB: I: 2: 257
عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ الله ُعَنْهَا أَنَّ النَّبِيَّ أَرَادَ أَنْ يَعْتَكِفَ فَلَمَّا انْصَرَفَ إِلَى الْمَكَانِ الَّذِى أَرَادَ أَنْ يَعْتَكِفَ إِذَا أَخْبِيَةٌ خِبَاءُ عَائِشَةَ وَخِبَاءُ حَفْصَةَ وَخِبَاءُ زَيْنَبَ فَقَالَ آلْبِرَّ تَقُوْلُوْنَ بِهِنَّ ثُمَّ انْصَرَفَ فَلَمْ يَعْتَكِفْ حَتَّى اعْتَكَفَ عَشْرًا مِنْ شَوَّلٍ.
Dari Aisyah ra sesungguhnya Nabi  hendak I’tikaf, maka ketika berpaling ke tempat yang beliau hendak I’tikaf tersebut, tiba-tiba ada beberapa tenda yaitu tenda Aisyah, tenda Hafshoh dan tenda Zainab. Maka beliau berkata: Adakah kebaikan yang kamu katakan dengan mereka itu ? Kemudian beliau berpaling dan tidak I’tikaf sampai I’tikaf pada sepuluh hari pada bulan Syawwal.
4. SAD: I: 568: 2464
عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ: كَانَ رَسُوْلُ اللهِ إِذَا أَرَادَ أَنْ يَعْتَكِفَ صَلَّى الْفَجْرَ ثُمَّ دَخَلَ مُعْتَكَفَهُ قَالَتْ: وَ إِنَّهُ أَرَادَ مَرَّةً أَنْ يَعْتَكِفَ فِى الْعَشْرِ اْلأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ قَالَتْ: فَأَمَرَ بِبِنَا ئِهِ فَضُرِبَ. فَلَمَّا رَأَيْتُ ذ’لِكَ أَمَرْتُ بِبِنَائِى فَضُرِبَ قَالَتْ: وَأَمَرَ غَيْرِى مِنْ أَزْوَاجِ النَّبِيِّ بِبِنَائِهِ فَضُرِبَ فَلَمَّا صَلَّى الْفَجْرَ نَظَرَ إِلَى اْلأَبْنِيَةِ فَقَالَ: مَاهَاذِهِ آلْبرَّ تُرِدْنَ ؟ قَالَتْ: فَأَمَرَ بِبِنَائِهِ فَقُوِّضَ وَاَمَرَ أَزْوَاجُهُ بِأَبْنِيَتِهِنَّ فَقُوِّضَتْ ثُمَّ أَخَّرَ اْلإِعْتِكَافَ إِلَى الْعَشْرِ اْلأَوَّلِ يَعْنِى مِنْ شَوَّلٍ.
Dari Aisyah telah berkata: Rasulullah  apabila hendak I’tikaf, sholat shubuh (terlebih dahulu), kemudian beliau masuk ketempat I’tikafnya, Ia berkata: Sesungguhnya beliau hendak I’tikaf pada sepuluh hari terakhir dari bulan Romadhon. Maka ia berkata: Beliau menyuruh dibuatkan tenda, lalu dibuatkan tenda tersebut. Maka ketika aku melihat hal itu, aku pun menyuruh agar dibuatkan tenda untukku, lalu dibuatkan. Ia berkata: Dan yang lain dari isteri-isteri Nabi  menyuruh agar dibuatkan tenda, lalu dibuatkan. Kemudian setelah selesai sholat shubuh beliau melihat tenda-tenda itu, maka beliau berkata: Apa ini ? Kebaikankah yang kalian inginkan ? Ia (Aisyah) berkata: Maka beliau menyuruh membubarkan tenda-tenda itu, dan isteri-isteri beliau menyuruh membubarkan tenda-tenda tersebut, Maka beliau mengakhirkan I’tikaf pada sepuluh hari pertama yaitu dari bulan Syawwal.
Keterangan:
  1. Berdasarkan hadits-hadits shohih diatas bahwa memulai masuk I’tikaf itu pada sepuluh hari terakhir dibulan Ramadhan itu setelah shalat shubuh.
  2. Dianjurkan juga bagi orang yang beri’tikaf membuat tenda didalam Masjid.
  3. Menurut Imam Ahmad, Imam Malik, Imam Abu Hanifah dan Imam Syafi’i, waktu I’tikaf itu masuk menjelang terbenamnya matahari, tetapi memulai menyendiri ditempat yang sudah disediakan untuk I’tikaf setelah selesai shoalt shubuh.
  4. Lafazh “dan isteri-isteri Nabi Shallallahu `alaihi Wasallam yang lain”, secara sepintas mengandung umum yakni semua isteri beliau. Padahal yang dimaksud hanyalah: Aisyah, Hafshah dan Zainab saja, tidak semuanya.
  5. Disaat ketiga isteri beliau ingin beri’tikaf bersama, maka pada saat itu beliau batalkan I’tikafnya, kemudian beliau menggantinya dengan sepuluh hari diawal bulan Syawwal.
  6. Dan hal ini juga menunjukkan bahwa I’tikaf tanpa shaumpun dibolehkan.
Dibaca 621x
Lainnya

0 Komentar

Tinggalkan Komentar

 

Please login to write comment.

Info Sekolah

Pesantren Missi Islam Pusat Jakarta

NPSN 510031720021
Jln. Alur Laut Gg. Waru 1 RT.005 RW.03 Kp. Walang Kel. Rawabadak Selatan Kec. Koja, Jakarta Utara
TELEPON 021 4354582
EMAIL missiislampusat@gmail.com
WHATSAPP 6285883828202

TABUNGAN AKHIRAT

Bagi siapa saja kaum muslimin dan muslimat yang hendak menyalurkan infaq/ shodaqohnya untuk keperluan operasional harian pesantren termasuk makan para santri, bisa transfer ke :

No Rekening : ( 451 ) 700 995 912 7

Bank : BSI

A/N : Yayasan Missi Islam Kaaffah

Konfirmasi : 0858 8382 8202

semoga infaq/ shodaqoh para muhsinin menjadi amal ibadah dan pemberat timbangan di akhirat Amin...