PESANTREN GRATIS DI JAKARTA UTARA YANG DIDIRIKAN PADA TAHUN 1983 OLEH UST. ABDULLAH HANAFI PESANTREN GRATIS DI JAKARTA UTARA YANG DIDIRIKAN PADA TAHUN 1983 OLEH UST. ABDULLAH HANAFI PESANTREN GRATIS DI JAKARTA UTARA YANG DIDIRIKAN PADA TAHUN 1983 OLEH UST. ABDULLAH HANAFI PESANTREN GRATIS DI JAKARTA UTARA YANG DIDIRIKAN PADA TAHUN 1983 OLEH UST. ABDULLAH HANAFI PESANTREN GRATIS DI JAKARTA UTARA YANG DIDIRIKAN PADA TAHUN 1983 OLEH UST. ABDULLAH HANAFI PESANTREN GRATIS DI JAKARTA UTARA YANG DIDIRIKAN PADA TAHUN 1983 OLEH UST. ABDULLAH HANAFI
PESANTREN GRATIS DI JAKARTA UTARA YANG DIDIRIKAN PADA TAHUN 1983 OLEH UST. ABDULLAH HANAFI PESANTREN GRATIS DI JAKARTA UTARA YANG DIDIRIKAN PADA TAHUN 1983 OLEH UST. ABDULLAH HANAFI PESANTREN GRATIS DI JAKARTA UTARA YANG DIDIRIKAN PADA TAHUN 1983 OLEH UST. ABDULLAH HANAFI PESANTREN GRATIS DI JAKARTA UTARA YANG DIDIRIKAN PADA TAHUN 1983 OLEH UST. ABDULLAH HANAFI PESANTREN GRATIS DI JAKARTA UTARA YANG DIDIRIKAN PADA TAHUN 1983 OLEH UST. ABDULLAH HANAFI PESANTREN GRATIS DI JAKARTA UTARA YANG DIDIRIKAN PADA TAHUN 1983 OLEH UST. ABDULLAH HANAFI
22Okt2015

Aktualisasi Syahadatain

Tidak ada paksaan untuk (memasuki) Dien (Islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu siapa saja yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Alloh, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Alloh Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. ( Q.S. 2 : 256 ).

Setelah mengucapkan syahadat, kita diterima Alloh sebagai hamba-Nya. Dengan demikian, kita termasuk orang yang akan mendapatkan kasih sayang Alloh, karena kita telah menjadi saudara dari sekian orang yang sama – sama mengucapkan syahadat walaupun pada waktu yang tidak bersamaan.
Didalam Islam tidak ada paksaan kepada seseorang untuk masuk kedalamnya, namun ketika seseorang masuk menjadi keluarga dalam Islam, orang tersebut harus tha’at dan patuh terhadap peraturan dan perundang – undangan yang sudah ditentukan oleh Alloh dan Rosul- Nya.
Maka seseorang yang sudah mengucapkan syahadat, tidak bisa tinggal diam, seperti keadaanya sebelum masuk Islam. Dalam Islam dia harus menunjukan prestasi dan menjadi hamba Alloh, bukan hamba yang lain. Dengan demikian dia harus mengabdi hanya kepada Alloh.
Dalam hal ini banyak orang yang salah paham. Setelah mengucapkan syahadat, dia menjadi tenang hingga tidak perlu melakukan hal yang diwajibkan oleh Islam. Lantaran dia berpegang pada dongen para Ulama, bahwa seseorang yang mengucapkan syahadat akan masuk Surga.
Kaidahnya memang demikian, seseorang yang sudah mengucapkan syahadat pasti masuk Syurga. Namun harus disertai dengan sikap dan tindak tanduk yang konsekwen dari apa yang diucapkannya itu, maksudnya dia harus benar – benar mengakui, bahwa tidak ada yang benar kecuali kebenaran yang datang dari Alloh dan Rosul- Nya.
Ini yang digambarkan dalam Al- Qur’an :
… Ingatlah menciptakan dan memerintah adalah hak Alloh. Maha suci Alloh Robb semesta alam. (QS.7:54) 

Dan dalam ayat yang lain Alloh berkalam :
Katakanlah: “Sesungguhnya aku berada di atas hujjah yang nyata (Al Quraan) dari Robbku, sedang kamu mendustakannya. Tidak ada padaku apa (azab) yang kamu minta supaya disegerakan kedatangannya.Menetapkan hukum itu hanyalah hak Allah. Dia menerangkan yang sebenarnya dan Dia Pemberi keputusan yang paling baik.(Q.S.6:57)

Pernyataan Alloh di atas menggambarkan kita bahwa, kita harus percaya dan meyakini, tidak ada yang patut didengar kecuali Alloh. Dalam pengamalannya, kita akan berhadapan dengan sistem demokrasi. Ini ideologi  produk barat, mereka sangat mengagungkannya. Prinsipnya mengakui suara terbanyak, lewat suatu badan permusyawaratan. Ini berarti, mempunyai haq dalam membuat syari’at, sama halnya menandingi  kekuasaan Alloh. Kaitannya dengan kita, jika kita mengikuti, mengakui, dan menyetujui adanya demokrasi berarti kita menyetujui dan mengakui adanya tandingan dan sekutu selain dari Alloh. Hal ini termasuk dalam kategori  syirik.Naudzubillah min dhalik !…
Lewat pengakuan, perbuatan, dan perjuangan kita yang ikhlas kepada Alloh, maka jauhkanlah dari benak kita pikiran-pikiran yang akan membuat kita manjadi musyrik. Ini membuktikan bahwa membaca dan mengucapkan syahadat saja tidak cukup menjamin kita masuk Surga, untuk itu, kita di tuntut untuk konsekwen dengan apa yang sudah kita ucapkan dan ikrarkan. Kita harus menjadi mukmin yang kuat, karena hal ini lebih disukai Alloh. Mukmin yang istiqomah dalam menegakan hukum dan ketentuan Alloh, resiko apapun yang akan terjadi harus kita hadapi dengan perasaan ikhlas dan mengharapkan ridho Alloh semata.
Mengucapkan syahadat berarti berhadapan dengan segala macam ideology yang menyesatkan, kekuasaan yang ditegakkan bukan untuk kepentingan Alloh, penguasa yang menolak kekuasaan Alloh setelah menghadapi resiko besar yang di sediakan Alloh, maka kitapun akan mendapatkan bagian yang besar pula yang sudah dijanjikannya. Namun perjuangan kita bukanlah atas dasar sesuai janji yang diberikan Alloh, tapi semata – mata mengharap ridho Alloh.
Sedangkan orang yang mengucapkan syahadat tanpa konsekwensi dalam pengalamannya, sebenarnya ia tidak mengenal Alloh. Sebagaimana Alloh berkalam : 
  Mereka tidak mengenal Alloh dengan sebenar – benarnya. Sesungguhnya Alloh benar-benar maha kuat lagi maha perkasa. (Q.S.22:74).
 Orang-orang yang mengenal Alloh dengan pengamalan yang keliru hanya beriman kepada sebagian isi kitab saja. Amaliyahnya sama dengan perbuatan orang Islam yang lain, dia mendirikan sholat, membayar zakat, shoum dan menunaikan ibadah haji, namun dengan cara-cara yang dibuat sendiri. Maksudnya tidak mengikuti ketentuan yang telah dibuat oleh Alloh SWT dan di contohkan Rosul-Nya. Inilah pengamalan yang keliru. Sebagaimana yang Alloh berikan permisalannya sebagai berikut :
 Katakanlah: “Berimanlah kamu kepadanya atau tidak usah beriman (sama saja bagi Allah). Sesungguhnya orang-orang yang diberi pengetahuan sebelumnya apabila Al Qur’an dibacakan kepada mereka, mereka menyungkur atas muka mereka sambil bersuju,. (Q.S.17:107).

 Alloh sangat tegas dalam hal ini ketika mensikapi hambanya yang masih ragu akan kebenaran. Namun masih saja tidak percaya pada ketegasan Alloh. Kita masih saja setengah – setengah dalam mengimani Al- Qur’an, hingga tidak mengakui isi Al- Qur’an yang lainnya. Kecenderungan kita mengimani Al- Qur’an hanya ayat-ayat yang sifatnya menguntungkan semata, padahal pada ayat yang berhadapan dengan resiko seringkali kita mundur dan takut.
 Tidak percuma Alloh menyebut kita sebagai kholifatu filardhi. Untuk itu, kita harus menjaga amanat tersebut dengan bersikap tegas, harus konsekwen dengan ikrar syahadat kita. Dengan demikian, kita bisa masuk kedalam Islam secara keseluruhan.
“Hai Orang-orang yang beriman masuklah kalian kedalam Islam secara keseluruhan dan janganlah mengikuti langkah-langkah syaiton, sesungguhnya syaiton itu musuh yang nyata bagimu”.( QS.2:208 )
Wallohu`alam.
Ust. Abdulloh Hanafi
Dibaca 486x
Lainnya

0 Komentar

Tinggalkan Komentar

 

Please login to write comment.

Info Sekolah

Pesantren Missi Islam Pusat Jakarta

NPSN 510031720021
Jln. Alur Laut Gg. Waru 1 RT.005 RW.03 Kp. Walang Kel. Rawabadak Selatan Kec. Koja, Jakarta Utara
TELEPON 021 4354582
EMAIL missiislampusat@gmail.com
WHATSAPP 6285883828202

TABUNGAN AKHIRAT

Bagi siapa saja kaum muslimin dan muslimat yang hendak menyalurkan infaq/ shodaqohnya untuk keperluan operasional harian pesantren termasuk makan para santri, bisa transfer ke :

No Rekening : ( 451 ) 700 995 912 7

Bank : BSI

A/N : Yayasan Missi Islam Kaaffah

Konfirmasi : 0858 8382 8202

semoga infaq/ shodaqoh para muhsinin menjadi amal ibadah dan pemberat timbangan di akhirat Amin...